Berikut sejumlah berita kesehatan HOAX yang banyak bertebaran di sosial media :
1. Makan Mi Instan serta Cokelat Bersamaan Buat Keracunan
Keracunan akibat makanan memang dapat terjadi. Namun benarkah makan mi instan serta cokelat bersamaan dapat memicu keracunan? Apalagi sampai lima panca indranya mengeluarkan darah.
Konon mi mengandung arsenic pentoxide serta reaksi kimia dari cokelat menyebabkan berubah jadi arsenik trioxide. Mi instan yang dijual di pasaran tidak ada yang ditemukan mengandung racun arsenik.
“Berdasarkan hasil pengujian laboratorium, disimpulkan kalau produk mi instan yang terdaftar serta beredar di Indonesia memenuhi standar serta persyaratan yang berlaku, dan dinyatakan aman untuk dikonsumsi, ” tegas Dra Kustantinah, Apt, M. App. Sc yang waktu itu Kepala BPOM RI.
2. Minum Air Dingin Selesai Makan Pacu Kanker
Disebutkan dalam pesan yang beredar, minum air dingin selesai makan dapat memicu kanker. Karena air dingin dapat memadatkan minyak pada makanan hingga lama-kelamaan akan melapisi usus serta menyebabkan kanker. Tidak ada bukti yang mendukung pesan itu.
Terlebih menurut BBC Science and Nature, panas alami di perut akan membuat semua makanan yang masuk mempunyai temperatur yang sama.
Meskipun seorang minum es, dinginnya es tidak akan bertahan lama di lambung.
3. Makan Sayap dan Ceker Ayam Dapat Pacu Kanker
Konon satu diantara penyebab timbulnya kanker payudara dan kanker seviks yaitu karena konsumsi ceker serta sayap ayam.
Sebab sayap ayam adalah sisi paling sering disuntik, sedang ceker ayam tempat menimbun ‘end product’ antibiotik serta turunan ‘second hormonal’.
“Belum ada buktinya, itu kan baru asumsi. Umur ayam itu kan pendek hingga dia dipotong, bila dipotong obat hormonnya itu masih ada atau belum habis lalu dimakan menyebabkan kanker, hingga saat ini belum ada buktinya, ” kata dr Ramadhan, SpBOnk.
4. Makan Bayam dan Tahu Bersamaan Dapat Picu Kista
Beredar informasi yang mengatakan kalau mengonsumsi keduanya dengan cara bersamaan dapat memicu kista pada organ reproduksi wanita.
Berita ini ditampik pakar kandungan. “Bayam serta tahu? Tidak ah, setahu saya tidak ada hubungan tuh (dengan kista), ” kata dr Damar Prasmusinto, SpOG.
Umumnya ada 2 penyebab kista yang sering dijumpai serta keduanya jarang terkait dengan makanan. Pertama yaitu bawaan lahir, sedangkan yang ke-2 yaitu endometriosis atau perkembangan yang tidak normal di susunan endometrium.
5. Cek Kesehatan Ginjal dengan Jengkol
Pesan terkait langkah mengecek kesehatan ginjal menebar. Langkah yang dianjurkan dalam pesan itu adalah dengan makan jengkol, kemudian cium aroma kencingnya. Bila tidak bau berarti ginjal bermasalah.
Cara ini tidak dianjurkan. Karena sangat banyak makan jengkol tidak baik karena makanan ini mengandung asam jengkolat atau jengkolic acid. Di ginjal, asam ini dapat mengkristal serta membuat batu ginjal.
6. Udang + Vitamin C = Meninggal
Kabar konsumsi udang berbarengan dengan vitamin C dapat berujung kematian pernah menyebar.
Padahal walau ada indikasi kontaminasi logam berat dan zat kimia pada product perikanan, seperti pada udang, akan tidak segera sebabkan keracunan. Sistem kimiawi udang dengan vitamin C tidak memiliki dasar yang jelas.
Sementara itu, konsumsi vitamin C yang disarankan setiap harinya yaitu sekitaran 100 mg/hari. Bila berlebihan jadi dampaknya jadi dapat menyebabkan batu pada ginjal.
7. Peringatan Kode Warna di Kemasan Pasta Gigi
Imbauan untuk waspada pilih pasta gigi kerap beredar di jejaring sosial.
Disebutkan, Hijau: Alam. Biru: Alam + Medicine. Red: Komposisi + Chemical Alam. Black: Pure Chemical. Bahkan ADA Yang Beroperasi gamblang Menyebut Kode hijau Yaitu Yang Terbaik.
Namun sebenarnya kandungan dalam pasta gigi, terutama bahan aktif, seharusnya telah tercantum dalam kemasan.
Fluoride dan berbagai jenis bahan aktif lain sering ditambahkan sesuai kebutuhan pasien.
Contohnya HAP (hydroxyapatite) mineral serta potassium citrate untuk gigi sensitif, dan zinc citrate untuk kesehatan gusi.
8. Bumbu Mi Instan yang Dimasak Picu Kanker
Broadcast message menyebutkan mi instan tidak bisa dimasak berbarengan dengan bumbunya. Sebab monosodium glutamat (MSG) berpotensi jadi karsinogen pencetus kanker bila dimasak dengan suhu di atas 120 derajat Celcius.
Ini adalah berita yang tidak jelas asalnya. Selama konsumsinya masih dalam batas aman, MSG tidak membahayakan.
Nutrisionis Rita Ramayulis, DCN, MKes menyebut penggunaan MSG atau bumbu penyedap yang disarankan maksimal seperempat sendok teh dalam setiap penggunaannya.
sumber; statradar.net