Informasi untuk kita semua ummat Muslim agar lebih cermat dalam pilih sikat gigi, karena baru-baru ini ada produk pembersih gigi yang menggunakan bahan dari yang tidak halal.
Jangan Membeli Sikat Gigi yang Ada Tulisannya Seperti Ini Di Kemasannya!!
Coba Anda teliti waktu Anda akan beli sikat gigi. Jika ada tulisan ” Bristle ” pada kemasan, maka berarti sikat gigi itu mengandung bulu bai.
Istilah Bristle bermakna Pig Hair alias Bulu Babi! Jadi check kembali paket sikat gigi anda waktu membeli (cek google)
Demikian juga pada kuas (pengoles roti), Umumnya tertulis ” Bristle “, ” Pure Bristle “, ” 100% China Bristle “.
Bagikan informasi ini pada keluarga serta teman-teman lewat media sosial Anda, agar lebih banyak orang membacanya hingga terhindar dari product yang tidak halal.
Penjelasan LPPOM MUI Tentang Bristle
Belakangan ini dunia maya diributkan dengan kuas atau sikat/sikat gigi yang terbuat dari “bristle” karena dianggap PASTI dari babi. Walaupun kita dituntut waspada, tetapi tidak semua istilah bristle selalu mengacu pada bulu babi.
Arti bristle secara leksikal yaitu a short, stiff hair, fiber, etc (Webster’s Dictionary). Jadi semua rambut, serat yang kaku, jadi secara istilah akan disebut sebagai bristle. Rambut, jenggot yang kaku, dapat dikategorikan sebagai bristle. Contoh yang lain yaitu ijuk atau daun pinus yang kaku juga bisa disebut sebagai bristle.
Lalu, bagaimana aplikasinya di dalam dunia industri? Dalam dunia industri bristle memang dipakai sebagai bahan pembuat kuas atau sikat (brush) termasuk juga sikat gigi (toothbrush). Bristle disebut dapat bersumber dari bulu hewan atau serat tanaman atau serat sintetik seperti nylon serta silikon. Bulu hewan yang dipakai dapat bersumber dari babi, kambing, kuda, atau unta. Serat tanaman yang juga pernah digunakan sebagai bahan kuas atau sikat yaitu ijuk. Nylon juga serat sintetik yang jamak digunakan untuk bahan kuas, sikat maupun sikat gigi.
Dari segi kehalalan bahan kuas serta sikat termasuk juga sikat gigi yang datang dari bulu hewan yaitu titik kritis. Saat bahannya yaitu bulu babi jadi tidak bisa dipakai karena bahan apapun yang berasal dari babi yaitu haram sekalian najis, baik berbentuk kering ataupun basah. Ditambah lagi terkecuali keharaman zatnya, MUI telah memfatwakan apapun yang berasal dari babi haram untuk pemanfaatannya (al-intifa’) termasuk bulunya.
Tetapi masalahnya tidak semua pengguna kuas atau sikat atau sikat gigi dapat mengenali apakah kuas yang digunakannya yaitu kuas atau sikat yang berasal dari bulu babi. Salah satu info yang dapat dilihat sebagai penanda kalau sikat atau kuas berasal dari bulu babi yaitu dituliskannya sebagai nama product misalnya “Boar Bristle Brush”. Boar yaitu istilah bhs Inggris untuk babi hutan atau celeng. Berarti product itu adalah sikat yang menggunakan bulu babi hutan. Sikat gigi juga juga bisa memakai bulu celeng ini. Amazon. com, toko on-line global juga menawarkan sikat gigi babi dengan nama “Fuchs Toothbrushes Pure Alami (Boar) Bristle Record V Adult Soft (Pack of 5) -Assorted colors by Fuchs Toothbrushes”
serta sikat yang terbuat dari bulu babi (#1 TRUSTED Wooden Boar Hair Bristle Beard Brush by Leven Rose – Perfect For a Beard Grooming Kit for Men – Made of Boars Hair Bristles and Firm Alami Wood).
Tetapi, kuas, sikat, atau sikat gigi tidak selalu terbuat dari babi walaupun ada tulisan bristle nya, karena arti bristle yang masih bersifat umum. Ada beberapa produsen telah memakai bulu kambing atau bulu unta atau kuda sebagai bahan kuas atau berbahan nylon. Kelompok bahan paling akhir terang bisa dipakai. Saat tidak ada informasi sumber bahannya, paling tidak bisa digunakan cara sederhana. Untuk memastikan apakah memiliki bahan bulu hewan atau tidak, cara yang disebut adalah dengan membakar bahan itu. Bila baunya seperti rambut atau tanduk terbakar, lebih baik tinggalkan saja. Bahan dari plastik atau sabut kelapa tidak keluarkan bau khas seperti itu bila dibakar.
sumber; statradar.net